Senin, 19 April 2010

PALEONTOLOGI

Paleontologi merupakan cabang ilmu dari geologi yang mempelajari tentang fosil.Fosil sendiri adalah sisa atau jejak organism yang tersimpan dalam batuan pada proses alam yang menunjukkan adanya kehidupan pada masa lalu. Fosil adalah tanda adanya kehidupan di masa geologis lampau lebih dari 11.000 tahun yang lalu.Fosil yang merupakan tubuh organism baik utuh maupun kepingan disebut sebagai body fossil. Fosil yang merupakan tapak atau jejak organism disebut sebagai trace fossil.Proses pengawetan fosil ada beberapa macam antara lain:

1. Permineralisasi

proses pengawetan dimana rongga dalam cangkang terisi oleh mineral yang diendapkan oleh air tanah yang memasukinya, sehingga terbentuk cetakan bagian dalam dari cangkang. Mineral pengisi bisa sama atau lain dengan mineral pembentuk cangkang asli.

2. Replacement

Terjadi jika cangkang, rangka, tulang atau jaringan lain terubah oleh mineral lain. Suatu cangkang disebut sebagai mengalami rekristalisasi apabila bentuk asli masih terawetkan tetapi tersusun oleh kristal dari mineral yang berbeda

3. Rekristalisasi

4. Mold dan cast

lubang atau lekukan yang bentuk- nya mirip dengan organisme aslinya dan ini disebut sebagai mold. Apabila mold kemudian terisi sedimen, maka akan terbentuk apa yang disebut cast

5. Compression fossil

proses pengawetan yang diakibatkan oleh proses reduksi molekul organik yang kompleks dari jaringan organisme akibat tekanan sedimen.

6. Bioimmuration

Batuan adalah benda alam yang tersusun oleh mineral yang terdiri dari batuan beku, sedimen dan metamorf. Batuan sedimen banyak ditemukan di permukaan kerak bumi. Batuan sedimen mempunyai sifat berlapis, baik perlapisan yang tipis dan perlapisan yang tebal.batuan yang mengandung fosil ditemukan pada batu lempung yang kaya akan fosil moluska yang terdapat di Sangiran, batu gamping yang kaya dengan fosil balanus yang terdapat di Klayu Sragen,perselingan batu gamping dan napal kaya dengan fosil foraminifera terdapat di Temas Bayat, batu pasir yang berstruktur silang siur kaya dengan fosil vertebrata terdapat di Trinil Ngawi.

Beberapa syarat agar organism yang mati dapat terawetkan sebagai fosil yaitu:

1. Memiliki cangkang yang keras

2. Berjumlah banyak dan berukuran kecil

3. Cepat terkubur oleh batuan sedimen yang relative impermeable

4. Setelah terkubur tidak terkorosit oleh air

5. Lapisan pengandungnya tidak rusak dengan proses pelapukan, tektonik, magmatic atau metamorfik.

Jenis fosil :

a. Fosil yang berupa fragmen
Fosil merupakan fragmen, dimana fragmen ini bisa mengalami perubahan dan ada yang tidak bisa mengalami perubahan.
b. Fosil tidak terubah.
Pada fosil ini, organisme yang terawetkan komposisi semula tidak mengalami perubahan.
c. Fosil terubah
Pada fosil ini, komposisi fosilnya telah mengalami perubahan. Perubahan itu dapat berupa :
• Permineralisasi : bagian-bagian organisme yang porous terisi oleh mineral-mineral sekunder
• Replacement : mineral sekunder mengganti semua material fosil yang asli
• Rekristalisasi : butiran halus pada mineral asli menyusun kembali ke dalam kristal yang lebih besar dari material sebelumnya.

d. Fosil jejak atau bekas
Dibedakan menjadi :
• Track, trail dan burrow
Track adalah jejak berupa tapak, trail ialah jejak berupa seretan, sedangkan burrow berupa jejak galian dari organisme penggali

• Mold, Cast, dan Imprint
Mold ialah cetakan yang terbentuk oleh fosil dimana fosil tersebut terlarutkan seluruhnya, cast ialah mold yang terisi oleh mineral sekunder membentuk jiplakan secara kasar mirip dengan fosil asli.

• Cuprolite
Cuprolit ialah fosil yang berupa kotoran dari hewan. Dari kotoran ini, dapat diketahui makanan, tempat hidup, dan ukuran relatifnya.

Fosil kimia
Fosil kimia ialah fosil yang berupa keadaan kiimia pada masa lampau seperti jejak asam organik.
e. Fosil indeks
Fosil indek adalah fosil yang digunakan sebagai penunjuk waktu geologi. Fosil ini meliputi 2 keadaan, yaitu :
Fosil yang mempunyai kisaran yang panjang : fosil terdapat pada beberapa batuan yang berasal dari beberapa jaman geologi yang berurutan.

Fosil dengan kisaran yang pendek : fosil yang hanya terdapat pada batuan yang berasal dari satu jaman geologi tertentu saja, atau bahkan hanya berasal dari sebagian jaman tertentu.

Kegunaan bentuk awetan fosil :

1. Fosil biocoenosis(pencampur dari tua ke muda)

Penentuan umur & Rekonstruksi Paleoekologi

2. Fosil thanatocoenosis(pencampur dari muda ke tua)

Indigeneous yaitu penentuan umur bdan rekontruksi paleoekologi. Exotic yaitu penentuan umur. Remanie yaitu penentuan hubungan dengan batuan sebelum dan sesudahnya.

Tugas ahli Paleontologi yaitu melakukan identifikasi fosil yang ditemukan, melakukan rekontruksi kondisi utuh organism yang memfosil tersebut, melakukan analisis terhadap kondisi dab fungsi morfologi dari organism, melakukan analisis terhadap ekosistem organism yang memfosil pada saat organism masih hidup.

4 komentar: